'Melalui Krisma orang dikuatkan sebagai pejuang Kristus' (St.

Dengan menerima Sakramen Krisma, kita menerima Roh Kudus yang merupakan meterai, Tanda bahwa kita ini milik Allah. Itulah disebutkan bahwa Sakramen Babtis adalah Sakramen Paskah dan Sakramen Krisma adalah Sakramen Pantekosta.ĭalam Sakramen Krisma juga ada Pengurapan dengan minyak Krisma yang berarti kita yang sudah menerima Krisma Dikuduskan, Dikhususkan, dan menerima Kuasa untuk melakukan tugas perutusan kita sebagai umat beriman (bdk 1 Samuel 10:1 1Samuel 16:13 1 Raj 1:39). Demikian juga halnya dengan kita karena sebenarnya Roh Kuduspun sudah kita terima saat Permandian, yaitu Roh yang menjadikan kita Anak-Anak Allah, dan yang membersihkan kita dari Dosa Asal (lebih Jelasnya lihat tentang Sakramen Babtis). bandingkan dengan para rasul yang menerima Roh Kudus saat Pantekosta, sebelum peristiwa Pantekosta mereka sudah menerima Roh Kudus (lihat Yoh 20:22) tetapi mereka baru 'aktif' sesudah Pantekosta. dari kedua kutipan ini jelas bahwa Sakramen Krisma membutuhkan penumpangan tangan untuk mengundang Roh Kudus.ĭidalam sakramen Krisma, kita menerima 'Kepenuhan Roh Kudus' sehingga kita dapat secara penuh dan aktif berkarya dalam Gereja. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat'.

Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus.' dan dari Kis 19:5-6 'Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Sakramen Krisma memiliki dasar Kitab Suci dari Kis 8:16-17 'Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Sakramen Krisma adalah salah satu dari tiga sakramen inisiasi Kristen yaitu Baptis, Krisma dan Ekaristi. Gaudium et Spes (Konstitusi Pastoral Gereja di Dunia Dewasa ini).Presbyterorum Ordinis (Dekrit Pelayanan dan Kehidupan para Imam).Ad Gentes (Dekrit Kegiatan Misioner Gereja).Dignitatis Humanæ (Pernyataan kebebasan Beragama).Apostolicam Actuositatem (Dekrit Kerasulan Awam).

Dei Verbum (Konstitusi Dogmatis Wahyu Ilahi).Nostra Ætate (Pernyataan Hubungan Gereja dengan Agama-Agama bukan Kristiani ).Gravissimum Educationis (Pernyataan Pendidikan Kristen).Perfectæ Caritatis (Dekrit Pembaharuan dan Penyesuaian Hidup Religius).Christus Dominus (Dekrit Tugas Pastoral para Uskup dalam Gereja).

Unitatis Redintegratio (Dekrit Ekumenisme).

Orientalium Ecclesiarum (Dekrit Gereja-Gereja Timur Katolik).

Lumen Gentium (Konstitusi Dogmatis Gereja).

Inter Mirifica (Dekrit Upaya-Upaya Komunikasi Sosial).

Sacrosanctum Concilium (Konstitusi Liturgi Suci).

Geisler, nubuat, nubuat iilahi, nubuat ilahi, otoritas Wahyu Ilahi, Oxford Handbook on the Septuagint, parafrase, Pauline Perspectives: Essays on Paul, Pentateuch, Pentateukh, Protestan, protokanon, protokanonika, rabinik, Ralph E. White, Jamnia Revisited, kanon, kanon Alkitab, kanon Ibrani, kanon Kitab Suci, Kanon Perjanjian Lama, kanon Yahudi, kanonik, Keb 2:18, kebangkitan, kebangkitan orang mati, kebangkitan tubuh, King James Bible, King James Bible 1611, Kis 23:8, Kis 23:9, kitab Henokh, konsili Jamnia, Kristian Bendoraitis, Lee Martin McDonald, Luk 11:51, manuskrip, Mat 27:43, Maxine Grossman, Menander, Mrk 12:18, Mzm 22:8, N. deSilva, Deuterokanonika, Eseni, Farisi, Francis Turretin, Gary Michuta, heads I win tails you lose, Henok, Ibr 11:35, Introducing the Apocrypha: Message Context and Significance, Jack P. JanuJanumykowalska Tagged 1 Kor 15:33, 2 Mak 7, Adele Berlin, An Introduction to the Apocrypha, apocrypha, apocryphal, Apokrifa, apologis, Behold the Angels Came and Served Him”: A Compositional Analysis of Angels in Matthew, Bernard Bamberger, Bruce Metzger, Dan 12:2, darah Habel, darah Zakharia, David A.

Sejarah kanon alkitab